3 Julai 1998

Tapak Kaki

Baca:




Previcon.gif (1221 bytes)Indxicon.gif (1543 bytes)Downicon.gif (1161 bytes)Nexticon.gif (1232 bytes)

  Pada suatu malam, seorang lelaki bermimpi. Dia bermimpi dia
sedang berjalan bersama Tuhan di tepi pantai. Di langit biru terbentang kisah kehidupannya. Bagi setiap kisah, dia perasan ada dua set tapak kaki pada pasir : satu kepunyaannya dan yang satu lagi kepunyaan Tuhan.

Apabila terbayang kisah terakhir kehidupannya, dia melihat kembali  tapak kaki pada pasir tadi. Dia menyedari bahawa banyak kali, di sepanjang perjalanan hidupnya, terdapat satu set tapak kaki sahaja. Dia juga menyedari bahawa perkara ini berlaku pada saat paling sedih dalam kehidupannya. Ini benar-benar mengganggunya dan dia menanya Tuhan tentang perkara itu.

“Tuhan, Engkau berkata bahawa sekali saya memutuskan untuk mengikuti Engkau, Engkau akan berjalan berserta saya di sepanjang jalan. Tetapi saya mendapati pada saat yang paling susah dalam hidup saya, hanya ada satu set tapak kaki sahaja. Saya tidak mengerti kenapa semasa saya sangat memerlukan Engkau, Engkau meninggalkan saya.”

Tuhan menjawab, “AnakKu, anak yang berharga bagiKu, Aku mengasihi engkau dan tidak pernah meninggalkan engkau. Semasa engkau dalam pencobaan dan penderitaan, apabila engkau melihat satu set tapak kaki sahaja, pada waktu itulah Aku mengangkat engkau.”
 



 Saudara, Tuhan tidak pernah berjanji kalau kita mengikutiNya semuanya berjalan dengan baik; tiada masalah, tiada dugaan, tiada cobaan, tiada rintangan, tiada pergolakkan, tiada persoalan dll.

 Tapi apa yang Tuhan janjikan ialah:

 Dia akan menyertai kita sampai ke akhir zaman (Mat 28:19).

 Dia tidak akan pernah meninggalkan kita (Ibrani 13:5).

 Kasih KaruniaNya cukup di dalam kelemahan kita (2Kor 12:9).

 Di dalam Dia kita dapat menanggung semua perkara (Filipi 4:13).

 Banyak kali di kala menghadapi segala macam rintangan, segala macam gelora dan segala macam ribut taufan dan segala macam cobaan dan dugaan dan persoalan di dalam hidup ini, kita mula bertanggapan tidak ubah seperti penulis puisi Tapak Kaki (Footprints) ini.

 Kita mula meragui kesetiaan Allah.

 Kita mula meragui janjiNya.

 Kita mula meragui kasihNya.

 Kita mula meragui kebaikanNya.

 Kita mula menganggap Allah sudah meninggalkan kita.

 Sudah bosan dan jemu melayani kita.

 Saudara yang dikasihi di dalam Tuhan, ketahuilah kebenaran FirmanNya pada hari ini.

 Peribadi Allah tidak pernah bercanggah dengan firmanNya.

 Bagaimana FirmanNya, begitulah Dia.

 Lihat Ibrani 13:5 Di sini Allah berfirman “…….Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

 Ibrani 13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadapku.”

 Di dalam bahasa Yunani, Meninggalkan = aniemi @ heimi = melepaskan = melonggarkan = menanggung.

 Jadi kalau Ibrani 13:5 ini di baca dari perkataan asalnya, Allah sebenarnya berfirman, “…..Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan melepaskan @ melonggarkan engkau @ Aku akan menanggung engkau.”

 Saudara lihat betapa begitu Allah menjaga saudara dan saya.

 Kalau Firman Allah dapat menggantungkan Bumi pada paksiNya tidak jatuh dan tidak lari.

 Kalau Firman Allah sanggup menggantung jutaan bintang di langit dan bulan pada waktu malam, matahari pada waktu siang, apa lagi tangan kananNya yang memegang saudara dan saya.

 Kalau Dia sudah memegang kita dengan tangan kananNya. Tiada siapa yang dapat @ sanggup membuka genggaman tanganNya.

 Air di lautan dapat di takungNya di dalam takaran tanganNya.

 Seperti seorang ibu yang mendukung @ menggendong anaknya dengan kuat dan tidak sanggup melepaskannya sambil melarikannya dari sesuatu malapetaka @ bahaya (kebakaran, banjir, bom,  dsbnya).

 Sewaktu perang Bosnia dulu, saya lihat di kaca T.V ramai ibu-ibu yang berlari-lari sambil mendukung anak mereka rapat pada dada mereka.

 Bunyi bom yang meletup di sana-sini, bunyi machine gun tentera yang sedang tembak menembak tidak mereka hiraukan. Mereka terus saja berlari menyelamatkan diri dan menyelamatkan anak mereka.

 Kasihan saudara!!

 Nah! Begitulah Allah mendukung kita di saat-saat kita berhadapan dengan malapetaka-malapetaka yang besar yang tidak sanggup kita hadapi sendirian.

 Membawa kita melepasinya tanpa sedikit kecederaan.

 Seperti apa yang tertulis di dalam Yesaya 43:2 di mana Allah berfirman:

 “Apabila engkau menyeberang melalui air, aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.”

 Saudara lihat, kalau Allah sendiri yang mendukung dan menggendong saudara menyeberangi sungai dan mengharungi nyala api, sungai pun tidak bisa menghanyutkan saudara, begitu juga api tidak sanggup membakar dan menghanguskan saudara.

 Saudara, tahu pasti bahwa di dalam Dia saudara selamat.
 Di dalam Dia, tidak ada apa yang saudara perlu takutkan.
 Di dalam Dia tidak ada apa yang saudara perlu bimbang.

 Ketahuilah saudara di dalam segala pengalaman pahit dan pengalaman hitam yang saudara lalui di dalam hidup ini, Allah ada di sana.

 Dia menyertai saudara, Dia bersama saudara di dalam menghadapi dan mengharungi segala liku-liku hidup ini.

 Tidak satu pun yang terjadi di dalam hidup saudara baik manis maupun pahit, baik hitam maupun putih, baik senang maupun susah berlaku tanpa  izinNya.

 Semua yang terjadi dan semua yang berlaku di dalam hidup saudara dan saya adalah kerana Allah mengizinkannya.

 Kerana Allah mengizinkannya maka jadilah ia.

 Banyak kali kita menjadi tidak mengerti, mengapa , Allah membenarkan sesuatu hal itu terjadi di dalam hidup kita.

 Banyak kali kita menjadi heran dan tertanya-tanya, apakah ini satu ujian?

 Saudara ketahui, Allah tahu setakat mana saudara bisa tanggung. Dan sejauh mana saudara bisa bertahan.

 Di dalam 1 Kor 10:13 ada tertulis; Pencobaan-encobaan yang kamu alami adalah biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga kamu dapat menanggungnya.

 Di dalam Yesaya 43: 4 Allah berfirman “….engkau berharga di mataKu dan mulia dan Aku ini mengasihi engkau,……………………………..”

 Yesaya 43: 5 Sekali lagi Allah memberi kepastian kepada kita, FirmanNya “Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau,……….”

 Kesaksian peribadi

 Pada suatu subuh pagi, seperti biasa saya datang di hadirat Bapa, mau bersendirian denganNya. Pada kebiasaannya saya selalu memulakan devosi saya dengan samada menyembah dan memuji Dia atau terus saja berdoa didalam roh. Selalu saya begitu bising dan bersemangat sekali mengadap Dia.

 Tapi pada pagi itu saya tidak berdaya untuk melakukan apa-apa. Saya tidak ada mood untuk berdoa, saya tidak ada mood untuk bernyanyi. Saya keletihan, saya kekeringan. Saya berasa layu.

 Lalu saya duduk diam saja di dalam kamar saya. Sambil saya berbisik-bisik dengan Bapa, meluahkan isi hati saya, menyuarakan kekecewaan saya, membicarakan kesedihan dan mengeluhkan keletihan saya. Serta menceritakan impian saya kepdadaNya.

 Tidak sampai 10 minit hujan turun dari mata saya, mengalir membasahi pipi saya. Bapa Syurgawi melawati saya pada pagi itu. Berbisik kata-kata penghiburan di dalam roh saya. Saya merasa hadiratNya. Saya merasa sentuhan dan jamahan kasihNya. Sungguh begitu lembut sekali. Bisikan suaraNya begitu halus dan begitu amat membangunkan saya.

 Lalu, saya pandang ke dinding, ternampak pada dinding depan meja saya tersangkut satu frame ‘Tapak Kaki’ / ‘Footprints’. Saya membaca setiap perkataan yang tercatat di atasnya. Ternyata Allah boleh berbicara kepada kita melalui apa saja. Amen.

 Melalui Footprints Allah menyatakan kesetiaanNya pada saya. Saya tidak dapat tahan. Lalu menangis lagi.

 Sewaktu saya masuk ke dalam kamar, saya layu, saya lemah dan tidak bermaya, kekeringan. Tapi bila keluar dari kamar saya segar kembali.

 Nah! Saudara kerana itulah perlu sekali untuk kita meluangkan waktu untuk bersendirian bersama Allah.

 Di dalam Mazmur 91Kepastian demi kepastian, keyakinan demi keyakinan, iman demi iman Allah berikan kepada kita melalui FirmanNya ini.

 President Israel, President Amerika, President Filipina dan President India yang punya ‘Bodyguard’ keliling pinggang, dan bala tentera yang sanggup membela mereka dengan satu petikan jari sahaja, punya kereka kalis peluru lagi pun akhirnya mati di tembak.

 Titanic, kononnya sebuah kapal besar, kuat dan kukuh dan tidak mungkin tenggelam, tapi tenggelam juga.

 Nah! Saudara di manakah ada jaminan keselamatan?

 Di manakah ada jaminan perlindungan?

 Di manakah ada jaminan pertahanan?

 Mazmur 91:1-2 mengatakan, “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allah ku yang ku percayai.”

 Nah! Saudara tidak ada tempat yang lebih selamat selain dari berdiam di bawah naungan kepakNya.

 Orang yang menaruh pengharapan kepada kekayaan hartanya dan kekuatan tenteranya untuk perlindungan dan security akan mendapat malu. Dan akan menyesal. Kerana sesungguhnya semuanya itu tidak dapat memberi sebarang jaminan maupun security kepada masa depan mereka.

 Tetapi berbahagialah orang yang menjadikan Allah tempat perlindungannya.

 Kata penulis Mazmur yang sudah begitu  banyak pengalaman dengan perlindungan Allah yang Mahakuaa di dalam hidupnya berkata;

“Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk..
Dengan kepakNya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayapNya engkau akan berlindung,
KesetiaanNya ialah perisai dan pagar tembok.
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
Terhadap panah yang terbang di waktu siang,
Terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap,
Terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
Walau serubu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
Engkau hanya menontonya dengan matamu sendiri
Dan melihat pembalasan terdap orang-orang fasik.
Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu,
Yang Mahatinggi telah kau buat tempat perteduhanmu,
Malapetaka tidak akan menimpa kamu,
Dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
Sebab malaikat-malaikatNya akan diperintahkanNya kepadamu
Untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
Singa dan ular tedung akan engkau langkahi,
Engaku akan menginjak anak singa dan ular naga.
Sungguh, hatinya melekat kepada Ku, maka Aku kan meluputkannya,
Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal namaKu.
Bila ia merseru kepadaKu, aku akan menjawab,
Aku akan menyertaidia dalam kesesakkan,
Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Dengan panjang umur akan kekenyangkan dia,
Dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan daripadaKu.

Mazmur 95:3-16

 Saya ingat sewaktu kanak-kanak dulu kami suka mengganggu anak-anak ayam yang ada ibunya berjalan bersama mereka.

 Apabila kami cuba menangkap anak ayam itu, wah! ibunya melawan dengan mematuk tangan kami. Begitu ibu ayam ini melindungi anak-anaknya.

 Pada waktu hujan atau waktu tidur, saya lihat semua anak-anak ayam ini bersembunyi di bawah kepak ibunya, sehingga saudara tidak melihat mereka.

 Nah! Saudara kalau binatang begitu menjaga anak-anak mereka, bagaimana pula Bapa Syurgawi kita. Bukankah Dia lebih lagi?

 Penulis Mazmur 95 sudah melihat kebenaran ini;

 Lihat Mazmur 95:4 Apa katanya, “Dengan kepakNya ia akan melindungi engkau, di bawah sayapNya engkau akan berlindung kesetiaanNya ialah perisai dan pagar tembok.”

 Saudara lihat betapa begitu tenang dan begitu amannya orang-orang yang berlindungan di bawah naungan yang Mahakuasa.

 Saudara bisa berharap pada Dia. Di dalam perlindunganNya saudara dan saya selamat.

 Di dalam perlindunganNya saudara bisa hidup tenang.

 Jadi biar apapun yang terjadi dan biar apapun yang berlaku di dalam hidup saudara. Ingatlah bahwa Allah ada di sana. Dia menyertai saudara. Melindungi dan menjaga saudara.

 Bila saudara menjadikan Dia pelindung saudara. Saudara tahu pasti saudara selamat.

 Saudara tahu pasti tiada suatu apapun yang dapat mengapa-apakan saudara.
 Kata Mazmur 91:7 “Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan Tuhan terhadap orang-orang fasik.”

 Pendek kata saudara tiada suatu apapun yang kita perlu takut.

 Hari esok kita, masa depan kita ada di dalam tanganNya. Amen?

 Saya mahu menutup mesej ini denga membawa saudara melihat Buku Yunus.

 Di dalam buku Yunus 2:2 Yunus berdoa katanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku, dari tengah-temgah dunia orang mati aku berteriak, dan Kau dengarkan suaraku.”

 Tahukah suadara di mana kah Yunus pada waktu itu?

 Lihat Yunus 2:1-Dalam perut ikan saudara.

 Nah! Saudara lihat, tiada siapa yang mengetahui di manakah Yunus pada ketika itu.

 Entah hidup entah mati.!!!

 Tiada siapa yang dapat menolongnya.

 Yunus keseorangan, Yunus bersendirian, Yunus terperangkap.

 Di dalam perut ikan yang berasid, berair, busuk dan kurang oksijen.

 Bagaimanakah Yunus bisa hidup?

 Tidak ada harapan bagi Yunus untuk hidup saudara.

 Dalam keadaan Yunus yang begini, saudara boleh bayangkan, siapakah yang mengetahui, di manakah Yunus. Siapakah yang dapat menolongnya?

 Yunus hanya perlu tunggu waktu untuk mati sahaja.

 Ayat 5-6 Kata Yunus: “Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya menrangkum aku; lunut lautan membelit kepalaku di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya……

 Namun, walau dalam perut ikan sekalipun ketika Yunus berseru kepada Allah, Dia mendengar dan menjawab Yunus.

 Lalu Yunus berkata ….ketika itulah Engkau maikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya Tuhan Allah ku.”

 Lihat Yunus 2:7 Ketika jiwa Yunus sudah letih lesu, pada ketika itulah juga dia teringat akan Allah, lalu berseru kepadaNya, dan doanya sampai kedalam bait suci Allah.

 Dan Allah mendengar doa Yunus.

 Saudara, adakah pada hari ini. Saudara berasa keadaan saudara juga sudah seperti keadaan Yunus?

 Saudara keseorangan, saudara sendirian, tiada yang dapat menolong, tiada yang melihat maupun mengerti keadaan saudara?

 Saudara terperangkap, saudara terjerat di bawah dasar laut yang paling dalam.

 Segala air mengepung saudara, mengancam nyawa saudara, lumut lautan membelit kepala saudara.

 Semua pintu sudah kelihatan terpalang dan tertutup.

 Saudara keletihan, jiwa saudara lesu dan layu.

 Kalau sudah beginilah keadaan saudara.

 Lakukanlah satu perkara ini.

 BERSERULAH KEPADANYA!!!!!!

 Walau di mana, walau keadaan apa, walau bagaimana sekalipun situasi saudara.
 Bapa ada di samping saudara.

 DIA HANYA SEJAUH DOA!!!

 Di saat saudara kira Dia sudah meninggalkan saudara.

 Lihatlah TAPAK KAKINYA.

 Dia mendukung dan menggendong saudara, rapat ke dada dan pangkuanNya.

 Amen.


Tuhan tidak pernah jauh, Dia hanya sejauh doa


   [ PrevIndexAtas |Next ]